Rabu, 21 Desember 2011

Untuk ibu no.1 sedunia....



Untuk ibu, kasihmu selalu kunanti. Untuk ibu yang senyummu selalu kurindu, untuk ibu nomor satu di dunia. Semoga rahmat Allah senantiasa menaungimu, semoga ridha-Nya tak henti menyertaimu.
Untuk ibu, cintamu yang sepanjang masa. Tiada batas dan tiada kira, mencintai anak-anaknya dan keluarganya. Ibu, engkau merawatku mulai dari dalam kandungan menahan derita demi menanti buah hati yang amat kau ingini, menjalani hari penantian yang penuh perjuanngan 9 bulan lamanya. Perhatianmu tak pernah lepas padaku, penuh harap, penuh doa agar anakmu kelak lahir dengan selamat. Lalu engkau merawat dan membesarkan anakmu melewati hari-hari penuh lelah, demi memenuhi kebutuhannya. Perjuangan yang takkan pernah berhenti hingga anaknya kelak menjadi manusia yang berguna. Mendidik anakmu yang kian melewati setiap fase kehidupan yang semakin menempa kesabaranmu. Membuang segala keluh, mempertaruhkan hudupmu demi kami anakmu. Tapi, ibunda tiada sedikitpun raut lelah yang kau perlihatkan, melainkan seulas senyum tulus yang begitu menyilaiukan bagiku. Senyum yang tidak akan pernah kudapat dari yang lainnya, senyum yang memekarkan kelopak cintamu, memekarkan bunga abadi yang tak pernah kuncup sepanjang masa. Tak salah karenanya Rasulullah begitu menghormati seorang ibu yang disebut-sebutnya hingga tiga kali “Ibu....ibu...ibu”. Begitu tingginya kehormatan tarhadapmu ibu.   
Ibu, surat ini ananda sampaikan untuk salam kecintaan ananda pada ibunda, kecintaan yang mungkin tak seberapa dibandingkan dengan kecintaanmu terhadap kami, ibunda. Kecintaan yang tidak mungkin bisa membalas kasih sayangmu ibunda. tapi inilah yang ingin ananda sampaikan pada ibunda, terima kasih yang tiada tara karena telah melahirkan ananda, salam kecintaan pada ibunda karena telah merawat dan membesarkan ananda, salam kerinduan yang teramat sangat pada ibunda saat ananda tidak dengan ibunda, salam penuh hormat pada ibunda yang telah mendidik dan mengajari ananda menyelami kehidupan, salam maaf yang teramat pada ibunda karena tidak bisa membalasi semua jasamu padaku, salam maaf karena tidak menghargai jerih payahmu, salam maaf karena melukai hatimu ibunda. Terimalah salam cinta, salam rindu ini ibu. Semoga Allah membalasi jasamu dengan jannah-Nya. Terima kasih ibu, terima kasih ibu.
“Selamat hari Ibu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar