Selasa, 15 Oktober 2013

“Saga No Gabai Bachan / Nenek Hebat Dari Saga”




Buku ini menceritakan kembali kisah hidup penulis tentang neneknya yang mempunyai semangat hidup luar biasa. Menganggap  semua yang ia dapatkan dalam kehidupannya adalah anugerah yang patut disyukuri, tidak patut untuk disesali. Bahwa kebahagiaan itu tidak  melulu harus tercermin dari hidup berkecukupan,  senang,  melainkan ditengah kekurangan, keterbatasan, kesulitan juga memunculkan kebahagiaan.
“Lobak yang berujung dua sekalipun, kalau dipotong-potong dan direbus, sama saja dengan yang lain. Timun yang bengkok sekalipun bila diiris-iris dan dibumbui garam, tetap saja timun.”
“Selain itu karena bukan miskin, kita tak perlu cemas. Tetaplah percaya diri. Keluarga kita memang turun temurun miskin.”
“Kebaikan sejati dan tulus adalah kebaikan yang dilakukan tanpa diketahui orang yang menerima kebaikan.”
Tiga kutipan dari sekian banyak kutipan yang banyak sekali  kuambil pelajaran dari kehidupan nenek Osano. Betapa ruginya diri ini  yang masih serba berkecukupan, bisa makan sampai kenyang, tidur dengan nyaman, dan kebutuhan lainnya terpenuhi begitu saja, namun masih merasa kekurangan, merasa masih ada yang tidak cukup, masih merasa susah, seakan-akan hidupku inilah yang paling menderita.
Allahu Akbar, Rabb, betapa diri ini masih kurang bersyukur atas nikmat-nikmat yang tiada henti Kau berikan. Jadikan aku hambamu yang senantiasa bersyukur, jauhi hamba dari sikap kufur pada-Mu Rabb.
Hidup terus berlanjut, waktu terus berlalu, tiada peduli senang susah sulit mudah bahagia ataupun menderita. LIFE GOES ON. Jadi kupikir rugi sekali rasanya sepertiga, seperempat, seperlima, ataupun sepersepuluhribu hidup kita harus habis atau larut dalam kesedihan. SO, KEEP SPIRIT N HAPPY!!! NO MATTER HOW HARD, DESPERATE, OR SOMETHING YOU SAID “UNLUCKY” IN YOUR LIFE. Cause we deserve to be happy, and no one can stop our happiness. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar